LAPKAS KKP BEDAH 12-10-2010
nama : Mr. bone
umur : 69 thn
keluhan :
- pembengkakan di leher 2 minggu yg lalu.
- nx menelan
- sesak napas
- bengak dasar mulut (kecoklatan dan keras seperti papan)
- demam
•Pemeriksaan Fisik :
-KU = cukup
-Kes = CM
-TD = 120/80
-N = 88
-R = 20
-S = 37⁰C
•Konjungtiva anemis (-)
•Inframandibular : edema (+), hiperemis (+), nyeri (+), fluktuasi (+), trismus (+)
•Dasar lidah terangkat
•Thoraks : t.a.k
•Abdomen :t.a.k
•Ext. Sup & inf : t.a.k
- Pemeriksaan penunjang :
•Pemeriksaan Laboratorium darah àleukositosis àinfeksi akut
•Pemeriksaan kultur dan sensitivitasàpemilihan antibiotik.
•Foto x-ray lateral à pembengkakan jaringan lunak dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain adanya obstruksi jalan nafas.
•CT-scan
- DIAGNOSIS :
PHLEGMON DASAR MULUT atau ANGINA LUDWIG
adalah radang pada jaringan lunak atau jaringan ikat yang menyebar akibat infeksi. - Diagnosis Banding :
•karsinoma lingua
•sublingual hematoma
•Abses glandula salivatorius
•Limfadenitis
•Peritonsilar abses.
- Epidemiologi :
•Penderita terbanyak berkisar antara umur 20-60 tahun
•pernah dilaporkan terjadi sejak 12 hari-84 tahun
•dominan terjadi pada laki-laki (3:1 sampai 4:1)
•95% kasus melibatkan submandibula bilateral dan gangguan jalan nafas
•Angka morbilitas :
- dulu : 50% à blm d temukan antibiotik
- sekarang : 8% à penanganan lebih baik
- Etiologi :
•50%-90% angina Ludwig berawal dari infeksi odontogenik
•Sialadenitis (radang kelenjar saliva)
•abses peritonsilar
•fraktur mandibula terbuka
•infeksi kista duktus thyroglossus
•Epiglotitis
•injeksi obat intravena melalui leher
•trauma oleh karena bronkoskopi
•intubasi endotrakeal
•laserasi oral
•luka tembus di lidah
•infeksi saluran pernafasan atas
•trauma pada dasar atau lantai mulut
- Patogenesis :
•Nekrosis pulpa karena karies dalam yang tidak terawat dan periodontal pocket dalam merupakan jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal.
•Karena jumlah bakteri yang banyak, maka infeksi yang terjadi akan menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang cortical. Jika tulang ini tipis, maka infeksi akan menembus dan masuk ke jaringan lunak.
•Odontogen dapat menyebar melalui jaringan ikat (perkontinuitatum), pembuluh darah (hematogenous), dan pembuluh limfe (limfogenous). Yang paling sering terjadi adalah penjalaran secara perkontinuitatum karena adanya celah/ruang di antara jaringan yang berpotensi sebagai tempat berkumpulnya pus.
Selain infeksi gigi abses juga dapat disebabkan pericoronitis, yaitu suatu infeksi gusi yang disebabkan erupsi molar ketiga yang tidak sempurna. - Gejala klinis :
•Demam, takipnu dan takikardi à Timbul bersamaan dengan sepsis.
•Pembengkakan submentalàmulut tidak dapat membuka.
•Pembengkakan yang menegang
Bengkak meluas ke arah lateral dan pasien mengalami abrasi pada hidung •nyeri tenggorok dan leher
•pembengkakan di daerah submandibulaàhiperemis
•nyeri tekan dan keras pada perabaan (seperti kayu)
•Trismus
•disfonia (a hot potato voice).
- Penatalaksanaan :
4 Prinsip utama :
1. Proteksi dan kontrol jalan napas
2. Pemberian antibiotik yang adekuat
3. Insisi dan drainase abses
4. Hidrasi dan nutrisi adekuat
•Tracheostomy --> jika terdapat sesak napas berat.
•untuk mengurangi pembengkakan mukosa dapat diberikan nebulisasi epinefrin
•Antibiotik IV à penisilin, klindamisin, siprofloksasin, cefoxitin, piperacilin-tazobactam, amoksisilin-clavulanate, metronidazole.
•pengobatan gigi mungkin diperlukan untuk infeksi gigi yang menyebabkan angina Ludwig's.
- Perawatan Luka Paska Bedah :
•Infus RL/D5 sesuai kebutuhan cairan 60cc/kgBB/hari
•Injeksi antibiotika dilanjutkan sampai 5 hari.
•Kumur-kumur dengan obat kumur antiseptik/oral highiene yang baik.
•Latihan buka mulut supaya tidak trismus, atau supaya muskulus mylohioid dan sekitarnya kontraksi sehingga pus “terpompa” keluar.
•Rawat luka dengan kompres larutan garam faali, sehingga luka terjaga kebersihannya.
•Evaluasi sumber infeksi (gigi) dan apakah ada diabetes mellitus.
•Jangan lupa dianjurkan untuk berobat lanjutan sumber infeksinya
- Komplikasi :
a. Obstruksi jalan napas
b. Infeksi carotid sheath
c. Tromboplebitis supuratif pada vena jugular interna
d. Mediastenitis
e. Empiema
f. Efusi pleura
g. Osteomielitis mandibula
h. Pneumonia aspirasi
- Pencegahan :
•pemeriksaan gigi ke dokter secara rutin dan teratur
•penanganan infeksi gigi dan mulut yang tepat dapat mencegah kondisi yang akan meningkatkan terjadinya angina Ludwig.
- Prognosis :
• Kematian pada era preantibiotik adalah sekitar 50%
•diagnosis dini, perlindungan jalan nafas yang segera ditangani, pemberian antibiotik intravena yang adekuat, penanganan dalam ICU à sembuh tanpa komplikasi àangka mortalitas menurun < 5%
itulah info ttg Phlrgmon Dasar Mulut, semoga dapat berguna bagi para pembaca sekalian.
kritik dan saran selalu penulis harapkan untuk perbaikan postingan ini kedepannya :)